NAMA : ANDRIAN.PRATAMA
NPM : 30110754
KELAS : 1DB20
DOSEN : M.HERNAMA
NPM : 30110754
KELAS : 1DB20
DOSEN : M.HERNAMA
TUGAS SOFTKILL
TEMA: BUDAYA ORGANISASI
Organisasi & Lembaga Pendidikan Islam
A.PENDAHULUAN
Latar belakang pembuatan makalah ini adalah sebagai tuntutan bagi mahasiswa, supaya lebih menguasai materi, sehingga memudahkan dalam perkuliahan, dan merupakan sistem yang ditetapkan bersama untuk menunjang kuliah yang mantap.
Selain itu makalah juga suatu penilaian yang dilakukan dosen, kepada mahasiswa untuk berdiskusi, mengeluarkan pendapat/ide, dan melatih mental agar bisa menguasai materi dengan tenang.
B.TUJUAN
Dalam pembuatan makalah ini penulis mempunyai maksud dan tujuan antara lain :
a. Sebagai bahan diskusi , yang dapat dipahami serta dikomentari agar menjadi kajian yang bersifat ilmiah bagi mahasiswa/i.
b. Memberi sarana berfikir bagi mahasiswa untuk dapat memahami materi.
c. Sebagai bahan untuk memacu prestasi bagi mahasiswa.
d. Sebagai latihan menulis karya ilmiah.
e. Sebagai bahan koreksi terhadap kekurangan bagi penulis dalam menyempurnakan makalah.
C.PEMBAHASAN
· ORGANISASI ISLAM DAN PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA
1. Jami’at Khair : Konsep Pendidikan Konfergensi
Konsep pendidikan konfergensi (gabungan) antara sistem pendidikan madrasah (Islam) dengan pendidikan Barat (sekolah) di Indonesia. Jami’at Khair melakukan beberapa langkah pembaharuan dalam bidang pendidikan Islam yaitu : pertama, pembaharuan dalam bidang organisasi dan kelembagaan, dan kedua, pembaharuan dalam aspek kurikulum dan metode mengajar.
2. Taman Siswa : Konsep Pendidikan Nasional
Didirikan oleh Ki Hajar Dewantara tanggal 3 Juli 1922 di Yogyakarta. Konsep pendidikan Taman Siswa berasal dari berbagai sumber ide yang di nilai bermanfaat dan layak untuk dimasukkan sebagai acuan sistem pendidikan yang dicita-citakan. Ki Hajar Dewantara menyusun sistem pendidikannya, yang disebut dengan ‘kembali kepada yang nasional’.
1) Sistem Among
2) Teori Trisentra
3) Kebudayaan Nasional
3. Indonesia Nederland School : Konsep Sekolah Kerja
Didirikan oleh M. Syafei, pada tanggal 31 Oktober 1926 di Kayutanan, Sumatra Barat. Pendidikan yang diberikan atas pendidikan teori dan pendidikan praktek. Tujuan utamanya adalah pendidikan pengajaran berdasarkan prinsip aktif, dengan mengutamakan peranan pekerjaan tangan.
M. Syafei berkeyakinan, bukan pelajaran saja yang pokok, tetapi cara pengajarannya tidak boleh diabaikan. Adanya kaitan antara materi pelajaran dengan metode yang digunakan guru, akan menopang tiga unsur pokok pendidikan yang akan dikembangkan. Ketiga unsur pokok itu adalah pembentukan watak, kebiasaan kerja sistematis, intensitas dan rasa setia kawan antara para murid.
D.PENUTUP
Konsep pendidikan konfergensi yaitu sistem pendidikan konfergensi (gabungan) antara sistem pendidikan madrasah (Islam) dengan pendidikan Barat (sekolah) di Indonesia.
Sebagai tujuan akhir yang akan dicapai adalah membentuk anak-anak agar menjadi manusia yang dapat membekali dirinya untuk hidup di dunia (dengan pengetahuan) dan akhirat (dengan pengetahuan agama).
Namun demikian tahun 1988 terjadi perubahan yang cukup mendasar dalam sistem pendidikan Persis, yakni ketika pimpinan pesantren Persis secara kelembagaan mengizinkan para santri untuk mengikuti ujian negara dalam bentuk evaluasi belajar tahap akhir persamaan.
Setelah agama Islam masuk ke Nusantara dan sudah banyak orang yang beragama Islam maka para pendidik dan jamaah bergotong royong mendirikan Mesjid sebagai pusat pendidikan Islam. Pertama memang umat yang membangun Mesjid akan tetapi setelah Mesjid itu berdiri maka seharusnya Mesjid itu pula yang membangun umat.
Daftar pustaka:
Organisasi & Lembaga Pendidikan Islam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar